BLACK METAL ITU MUSIK, BUKAN AJARAN SESAT

BLACK METAL ITU MUSIK, BUKAN AJARAN SESAT



Isu Black Metal sekarang sedang hangat sejak ia disensasikan oleh media. Antara Isu yang dikaitkan dengan musik Black Metal adalah Black Metal seperti satu golongan manusia yang menyembah setan dan menghina agama. Black Metal secara dasarnya disensasikan sebagai satu entitas seperti ajaran sesat. dan memiliki ajaran tertentu, memiliki kepala dan mereka semua menyembah setan.Benarkah begitu?

1. Pertama, perlu ditanya, apakah itu Black Metal? Apakah itu musik atau ajaran?

Kalau itu satu ajaran, apakah ajaran-ajarannya? Kitab mana menjadi sumbernya?Siapakah tokoh ajarannya? Dan bagaimana cara ritualnya?

Jika ianya satu musik, apakah bentuk musiknya? Siapakah Pelopornya?

Yang dapat dijawab sudah tentu jika ia musik. Kita tahu secara umum, musik Black Metal itu dengan bunyian gitar dan paluan drum yang keras. Dan juga dapat disimpulkan yang musik Black Metal dipelopor oleh Venom dalam album yang berjudul Black Metal.

Tetapi jika kita menentukan itu sebagai ajaran, silahkan jawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul di atas. Jika itu dianggap sebagai satu ajaran, sudah pasti tidak ada sumbernya yang benar. Melainkan berkiblatkan kepercayaan-kepercayaan (dipercaya) dan kata-kata (dikatakan) media yang membahas masalah ini.

Jelasnya Black Metal adalah sekadar musik yang keras dan bingit. Liriknya bertemakan kegelapan, mistik dan tahyul. Eh, Jangan terkejut atau, jangan buat-buat terkejut. Mengapa harus terkejut? Bukankah pesan ini juga yang selama ini disensasikan oleh sebuah majalah tabloid sebelumnya? Cerita hantu kubur, hantu bungkus, manusia jadi batu, keramat dan dongeng. Dan apakah dengan mensesasikan kiat kegelapan, mistik dan tahyul Black Metal ini adalah sejalan dengan konsep majalah tersebut?

Pesan pada kegelapan, mistik dan tahyul bukan satu yang asing bagi masyarakat kita. Cerita dongeng dan cerita orang tua-tua pun kadang-kadang penuh dengan pesan tersebut. Contoh mudah; jika memasuki satu area hutan, bukankah kita pernah disuruh untuk meminta izin dari hantu jembalang yang dipercaya menghuni area tersebut? Apakah ini Black Metal?

Begitu juga dengan film-film horor yang sekali di lihat seolah-olah menyuruh kita percaya bahwa hantu setan itu berkuasa. Bisa membawa kebaikan atau mudarat.Bukankah ini satu yang berlawanan dengan akidah? Tidak payahlah saya mengubah film-film tersebut karena bukankah kita juga yang menontonnya? Apakah ini juga Black Metal?

Beda antara medium yang disebutkan tadi; cerita-cerita, film-film dan musik adalah kita sendiri! Ini hanya sekedar cerita, film dan MUZIK! Persamaannya adalah pesan yang disampaikan. Sedangkan mediumnya berbeda. Tetapi tujuannya tetap sama.Entertainment!

Jika seseorang itu menyembah setan, minum darah kambing dan menginjak Alquran, maka ini bukan musik. Ini ajaran sesat!

Musik dan ajaran sesat. Dua hal yang berbeda. Ajaran sesat, benar begitu tetapi bukan ajaran musik (Black Metal).

2. Kebanyakan dari musik modern yang dicelup dari Barat memang tidak sesuai dengan masyarakat kita. Tetapi apabila ia dipersembahkan oleh segolongan dari kita sendiri bahkan telah disesuaikan dengan jatidiri. Musik rap dan hip-hop mengidolakan gangsterisme dan seks bebas di Barat. Tetapi apakah itu benar disini? Tentu saja tidak! Musisi-musisi rap dan hip-hop lokal telah membawakan pesan-pesan yang cocok dengan keadaan lokal. Begitu juga dengan musik Black Metal, bahkan telah disesuaikan dengan kondisi lokal. Jika di Barat Black Metal dipelopori oleh mereka yang tidak beragama, di sini ia tidak begitu! Band Black Metal lokal yang dikenal banyak membawa pesan-pesan ketimuran, dongeng Melayu, anti-perang bahkan pro-Palestina! Jika musik berat seperti memiliki pesan positif, apakah itu dapat dikategorikan sebagai nasyid? Jika tidak, mengapa cabang musik rap, hip-hop pula dapat diterima?

Betulkah begitu keadaannya di negara kita? BENAR! Jika Anda sendiri yang menyelidikinya dan tidak tergantung pada sensasi media, pasti Anda akan menemukannya begitu.

Lagi satu, bukan semua musik keras itu Black Metal. Baru-baru ini sebuah gig (konser mini) di Jakarta telah diserbu atas sebab dicurigai menganjurkan konser Black Metal. Untuk pengetahuan Anda, konser itu tidak ada satu pun band Black Metal. Konsert tersebut adalah konser Hardcore dan metalcore. Beda tu!

Atau, apakah Anda memang tidak menyukai musik keras semacam? Kalau Anda tidak menyukai karena itu tidak sesuai dengan citarasa Anda, tidak berarti musik ini harus dihukum. Musik juga seperti teknologi, ia selalu berkembang. Dan musik ini luas! Mungkin 10 tahun yang akan datang, penulis sendiri tidak akan dapat menghayati musik yang ada ketika itu, tetapi nasihat untuk penulis juga, sudah pasti penulis tidak ingin menghukum mereka semata-mata karena penulis tidak mengerti musik tersebut.

Penulis bukanlah pendukung tegar musik Black Metal tetapi penulis adalah penggemar musik Metal yang telah lama mendengar musik seperti. Dan salah satu cabang Metal adalah Black Metal sendiri. Tujuan artikel ini ditulis adalah semata-mata menginginkan kebenaran. Pada beberapa pihak, terutama kaum lebih 40an, mereka menyangka Metal itulah Black Metal dan Black Metal itulah Metal. Kita bisa tanya, apakah bedanya Black Metal dengan Thrash Metal? Apakah bedanya Heavy Metal dengan Speed Metal?

Akibatnya nanti, mereka yang tidak bersalah juga dicop sebagai pengikut ajaran Black Metal. Sedangkan berpakaian serba hitam, rambut agak panjang dan memakai t-shirt dengan gambaran band yang diminati itu adalah foto kebanyakan penggemar Metal. Jika mereka ditahan karena dicurigai pengikut ajaran Black Metal, apakah huru-hara jadinya nanti?




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...