Tetap Setia Menjaga Dana Taraha


(KM. Sarangge) Setiap pagi dan sore lelaki ini mendaki menuju bukit Dana Taraha, salah satu kompleks makam Sultan Bima dan penyiar agama Islam di masa lalu yang telah ditetapkan oleh Pemerintah sebagai Situs Cagar Budaya.            Lelaki ini bernama lengkap Muhammad Saleh atau akrab dipanggil Sile. Warga kelurahan Dara Kota Bima ini telah mengabdi sebagai penjaga Makam Dana Taraha sejak sepuluh tahun lalu. Kini diusianya yang telah mencapai kepala lima, Sile tetap setia membersihkan dan menjaga areal Makam Dana Taraha.

“ Dulu kompleks ini tidak seramai sekarang,jarang orang yang mengunjungi kompleks ini kecuali keluarga-keluarga Sultan Bima. “ kisahnya kepada Sarangge di Dana Taraha. Diceritakannya bahwa banyak hal dan kejadian aneh yang dilihat dan dirasakannya. “ Pernah pada suatu malam saya menemukan kemilau sinar di dalam areal makam. Keesokan harinya saya cek ternyata sinar itu berasal dari 4 biji batu hitam yang terletak di atas makam sultan. “ Kenang bapak dua anak ini. Diaktakannya batu itu hanya muncul pada hari tertentu, terutama pada malam jum’at. Tapi saat ini sudah tidak muncul lagi. Ketika ditanya soal penghasilan dari menjaga makam itu, M. Saleh menjawab bahwa dia mendapatkan gaji sebesar Rp. 500.000 dari Bapak H. Ferry Zulkarnain, selaku putra mahkota kesultanan Bima. “ Disamping uang itu, setiap minggu juga saya diberikan sembako dan uang tambahan oleh Dae Ferry dan keluarga. “ tambahnya.
Sile adalah sosok yang sangat dekat dengan keluarga-keluarga Sultan Bima. Ayah dan kakeknya adalah orang-orang yang dulu mengabdi di lingkungan Istana Kesultanan Bima. Dulu, kompleks makam ini tidak hanya di sekitar areal dalam kompleks ini, tapi di sebelah selatan kompleks ini ada banyak makam-makam.” Sile menunjuk ke hamparan tanah yang akan landai di sebelah selatan kompleks makam yang telah dijadikan kebun milik warga.
Kompleks makam Dana Taraha terletak di sebuah bukit di sebelah timur Terminal Dara Kota Bima. Bukit ini juga ramai dukunjungi oleh warga baik untuk wisata jogging maupun ziarah. Setiap hari minggu dan hari libur warga kota Bima dan sekitarnya memanfaatkan waktu pagi dan sore hari di kompleks makam ini. Pemandangan indah juga tersaji di atas kompelks makam ini, dimana seluruh sisi dan sudut kota Bima dapat dilihat dari atas puncaknya. (alan)

Posting by :  Sarangge mbojo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...